Senin, 15 Maret 2010
Sabtu, 26 Desember 2009
RELIEF PADA FURNITURE
Relief bisa diterapkan pada furniture yang bisa bernilai seni tinggi. Relief bisa diterapkan pada:
almari,
buffet,
meja makan,
meja tamu,
tollet,
tempat tidur,
sketsel,
kotak perhiasan,
bingkai kaca,
bingkai foto,
kotak tisu,
dan lain-lain.
Mengenai harga sangat bervariasi sesuai dengan barang yang diinginkan.
FINISHING KAYU
Relief yang bermutu tinggi harus sudah melewati proses finishing. Finishing yang bagus dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti , kualitas kayu, kondisi cuaca, bahan finishing dan cara finishing itu sendiri.
Sebenarnya ada berbagai macam cara finishing, antara lain:
Finishing dengan gosokan (sangkling).
Finishing dengan vernis.
Finishing dengan teak oil.
Finishing dengan politur.
Finishing dengan warna (sungging).
Untuk relief para pengrajin menggunakan cara finishing dengan teak oil, tergantung selera, memakai shanding sealer (melamik top coat)
Untuk menghasilkan relief bermutu tinggi biasanya para pengrajin relief menggunakan kayu jati sebagai kayu berkualitas bagus, alasannya karena kayu jati memiliki serat yang halus dan tekstur yang tidak terlalu keras sehingga mudah dipahat/diukir, selain itu kayu jati tidak mudah diserang hama kayu.
Kondisi cuaca juga mempengaruhi hasil finishing. Cuaca yang paling cocok untuk melakukan proses finishing adalah saat cuaca cerah, alasanya karena saat cuaca cerah finishing akan kering dengan sempurna sehingga hasilnya akan bagus.
Ada beberapa macam jenis-jenis bahan yang digunakan untuk finishing. Bahan-bahan finishing itu terdiri dari:
Shanding sealer.
Tinner
Pewarna
Melamik
Untuk menghasilkan finishing yang bagus, harus melewati prosedur atau cara finishing yang benar secara berurutan. Cara-cara finishing itu terdiri dari:
Gosok (amplas) permukaan kayu yang akan difinishing.
Semprotkan shanding sealer, lalu gosok lagi secara berulang-ulang sampai halus.
Semprotkan campuran shanding dengan pewarna, tunggu sampai kering lalu gosok sampai halus.
Terakhir, semprotkan melamik sebagai pelindung.
PAHAT KAYU
Untuk menghasilkan relief berkualitas bagus harus melewati proses pemahatan atau pengukiran kayu. Tidak sembarang orang bisa melakukan pemahatan kayu karena proses ini memerlukan tingkat ketelitian tinggi serta keahlian khusus dalam pengerjaannya. Para pengukir relief menggunakan palu (ganden dan pahat (tatah; sebutan orang jawa).
Untuk palu biasanya para pengukir menggunakan palu yang terbuat dari kayu sawo karena kayu tersebut ulet dan tahan lama sehingga mudah digunakan oleh para pengukir.
Pahat itu terbuat dari besi dan bermacam-macam jenisnya. Dalam menghasilkan sebuah relief para pengukir menggunakan bermacam-macam jenis pahat karena dalam relief itu terdapat beragam bentuk ukiran yang berbeda-beda.
Berikut adalah jenis-jenis pahat dan fungsinya:
Pahat kuku (pahat penguku)
Bentuknya : Lengkung seperti kuku manusia.
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkar, membuat cembung, cekung, ikal, dan pecahan garis maupun pecahan cawen.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 3 cm.
Mata pahat yang terkecil berukuran 2mm.
Jumlahnya pahat penguku ada 20 batang.
Pahat lurus (pahat penyilat)
Bentuknya : Macam pahat ini berbentuk lurus (bentuk matanya rata).
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian yang lurus, rata, membuat dasaran, dan membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 3 cm.
Mata pahat yang terkecil berukuran 2 mm.
Jumlah pahat penyilat ada 10 batang.
Pahat lengkung setengah bulatan (pahat kol)
Bentuknya : Melengkung belahan setengah bulatan (cekung).
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat kuku.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 1,5 cm.
Mata pahat yang terkecil berukuran 0,5 cm.
Jumlah pahat kol ada 5 batang.
Pahat miring (pahat pengot)
Bentuknya : Miring meruncing dan tajam sebelah.
Gunanya : Untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.
Ukuran dan jumlahnya :
Pahat pengot biasanya berukuran lebar 0,8 cm sampai 1,25 cm dan jumlahnya 1 batang.
Pahat coret.
Bentuknya : Ujung pahat berbentuk seperti huruf V.
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian pecahan, seperti pada daun, bunga, rambut atau bagian lain yang lebih halus, agar ukiran terlihat lebih hidup dan indah. Pengerjaan ini disebut juga mbatik atau nyoreti.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 0,7 cm.
Mat pahat yang terkecil berukuran 0,2 cm.
Jumlah pahat coret ada 5 batang.
INFO KAYU
Kalau bicara soal relief pasti berhubungan dengan kayu. Ada beberapa jenis kayu yang bisa dibuat menjadi relief, seperti kayu jati, kayu mahoni, dan kayu meh. Relief yang bermutu tinggi biasanya terbuat dari kayu jati. Berikut adalah beberapa info tentang kayu jati.
Menurut cara perolehan kayu jati yaitu:
TPK (Kayu Perhutani): Kayu jati yang dihasilkan dari perkebunan jati yang dikelola oleh pemerintah.
Kayu kampung: Kayu jati yang diperoleh atau dihasilkan dari perkebunan yang dimiliki oleh perorangan atau masyarakat.
Berikut adalah kota-koya yang menghasilkan kayu jati bermutu tinggi:
Bangsri, Blora, Pati, Keling, Bojo negoro, Kendal, dan masih banyak lagi kota-kota di Jawa dan diluar Jawa yang belum disebutkan.
Para pengrajin relief membeli kayu yang akan digunakan untuk relief sudah berupa papan kayu dengan berbagai ukuran.
Papan kayu jati ukuran:
50cm X 100cm X 10cm = Rp. 1.000.000,-
60cm X 200cm X 10cm = Rp. 5.000.000,-
100cm X 200cm X 12cm = Rp. 25.000.000,-
Harga kayu bisa berubah sesuai kualitas dan ukuran kayu.
BELAJAR RELIEF
Untuk belajar mengukir ada 2 tempat pilihan:
· Di Tahunan, tepatnya di jalan Soekarno Hatta (warung pakel) ada sekolah mengukir.
· Di sentra relief Senenan, tepatnya di jalan K.H. Wakhid Hasyim (depan RSU. Kartini).
Banyak teman-teman dari luar jawa melalui instansi pemerintah magang di Sentra relief Senenan, waktu magang tersebut sekitar 10 hari, dan kami sebagai instruktur.
Kami di sentra relief, tepatnya di Senenan siap menerima teman-teman yang ingin belajar /mengukir relief, mengenai tempat dan biaya bisa kompromi
Persyaratan untuk belajar mengukir relief adalah:
- Laki-laki.
- Usia 15-30 tahun.
- Belum menikah.
Kalau teman-teman berminat, dapatkan informasinya pada posting HUBUNGI KAMI.
Kami memberikan pembelajaran ini langsung praktek secara OTODIDAK.
Rabu, 25 November 2009
HUBUNGI KAMI
THOLIB BULANI
Alamat:
Senenan RT 07/03 Tahunan, Jepara,
Jawa Tengah, Indonesia
Telp:
08122530658
Menerima pesanan berbagai macam seni ukir/relief.
RISET PASAR
Penjualan relief untuk pasar luar negri masih dalam taraf penjajakan.
Hasil penjualan relief berdasarkan dari industri rumah yang di kelola oleh Tholib Bulani bahwa penjualan relief tahun 2009 adalah:
1. Januari : 1 Pcs relief Perjamuan suci (200x75x10cm)
2 Februari : 3 Pcs relief Ramayana (100x50x7cm)
3. Maret : 6 Pcs relief Perjamuan Suci (100x50x7cm)
4. April : 2 Pcs relief Flora Fauna (200x90x10cm)
5. Mei : 1 Pcs relief Karno Tanding (250x80x10cm)
6. Juni : -
7. Juli : 14 Pcs relief Perjalanan Salip (100x50x10cm)
8. Agustus : -
9. September : 3 Pcs relief Flora (100x50x10cm)
10. Oktober : 3 Pcs relief Fauna (200x70x10cm)
11. Nopember: -
12. Desember: -
PENGRAJIN SENTRA
Di sentra relief tepatnya di Senenan terdapat banyak para pengrajin relief yang bisa menghasilkan relief berkualitas tinggi. Berikut adalah nama para pengrajin relief:
1. Tholib Bulani
2. Ershad
3. Partono
4. Kartono
5. Mugiono
6. Sutrisno
7. Mulyono
8. Mustari
9. Gini Suprapto
10. Amin Tohadi
11. Ngarni
12. Toyib
13. Darnyo
14. Ukik
15. Seneng
16. Musahar
17. Yasin
18. Sanpir
19. Karyono
20. Nanang Liswanto
21. Sutopo
22. Sukardi
23. Sutarno
24. Sunamto
25. Purwanto
26. Muklisin
27. Kadir
28. Supomo Ogeng
29. Rostam
30. Harmubin
Nama yang tersebut di atas juga termasuk anggota dari koperasi KOPINKRA (Koperasi Seni Ukir Relief Jepara), dan mereka termasuk dalam paguyuban seni ukir relief.
PROFIL
Pengrajin relief di sentra ini dimulai sekitar tahun 70-an, dengan para pengrajin masih memproduksi ukiran yang bertemakan pemandangan alam pedesaan dan Ramayana yang diterapkan hanya pada hiasan dinding atau panel. Sentra sendiri resmi didirikan pada 8 Agustus 2005 oleh bupati Jepara Hendro Martodjo.
Dengan produk yang bermacam-macam tema dan berbagai jenis penerapannya, antara lain: Ramayana, Mahabharata, pemandangan pedesaan, flora, fauna,
Sedangkan penerapan relief biasanya terdapat pada hiasan dinding atau panel, meja, kursi, buffet, tollet, peti, gebyok, pigura, dan perabotan rumah tangga lainnya.
Sentra relief dari pusat