Untuk menghasilkan relief berkualitas bagus harus melewati proses pemahatan atau pengukiran kayu. Tidak sembarang orang bisa melakukan pemahatan kayu karena proses ini memerlukan tingkat ketelitian tinggi serta keahlian khusus dalam pengerjaannya. Para pengukir relief menggunakan palu (ganden dan pahat (tatah; sebutan orang jawa).
Untuk palu biasanya para pengukir menggunakan palu yang terbuat dari kayu sawo karena kayu tersebut ulet dan tahan lama sehingga mudah digunakan oleh para pengukir.
Pahat itu terbuat dari besi dan bermacam-macam jenisnya. Dalam menghasilkan sebuah relief para pengukir menggunakan bermacam-macam jenis pahat karena dalam relief itu terdapat beragam bentuk ukiran yang berbeda-beda.
Berikut adalah jenis-jenis pahat dan fungsinya:
Pahat kuku (pahat penguku)
Bentuknya : Lengkung seperti kuku manusia.
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkar, membuat cembung, cekung, ikal, dan pecahan garis maupun pecahan cawen.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 3 cm.
Mata pahat yang terkecil berukuran 2mm.
Jumlahnya pahat penguku ada 20 batang.
Pahat lurus (pahat penyilat)
Bentuknya : Macam pahat ini berbentuk lurus (bentuk matanya rata).
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian yang lurus, rata, membuat dasaran, dan membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 3 cm.
Mata pahat yang terkecil berukuran 2 mm.
Jumlah pahat penyilat ada 10 batang.
Pahat lengkung setengah bulatan (pahat kol)
Bentuknya : Melengkung belahan setengah bulatan (cekung).
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat kuku.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 1,5 cm.
Mata pahat yang terkecil berukuran 0,5 cm.
Jumlah pahat kol ada 5 batang.
Pahat miring (pahat pengot)
Bentuknya : Miring meruncing dan tajam sebelah.
Gunanya : Untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.
Ukuran dan jumlahnya :
Pahat coret.
Bentuknya : Ujung pahat berbentuk seperti huruf V.
Gunanya : Untuk mengerjakan bagian pecahan, seperti pada daun, bunga, rambut atau bagian lain yang lebih halus, agar ukiran terlihat lebih hidup dan indah. Pengerjaan ini disebut juga mbatik atau nyoreti.
Ukuran dan jumlahnya :
Mata pahat yang terbesar berukuran 0,7 cm.
Mat pahat yang terkecil berukuran 0,2 cm.
Jumlah pahat coret ada 5 batang.